It’s hard to deny, Elio adalah film animasi Pixar paling colorful dan unik. Di tengah masa di mana film animasi 3D bukan lagi sesuatu yang spesial, it’s a technical achievement. Hampir semua PH, negara bahkan, bisa membuat film animasi seperti Visinema (Indonesia) dengan Jumbo yang mencapai 10 juta penonton. Namun, Elio, menunjukkan bahwa Pixar (putting box office aside) masih creme de la creme, one of the best di bidang dan industrinya, terutama dalam hel teknis visual.
Film Elio bercerita tentang seorang anak bernama Elio Solis yang sangat menginginkan diculik Alien. Suatu hari, impian Elio itu terwujud, ia “diculik” oleh Communiverse – semacam PBB antar galaksi – yang menginginkannya bergabung.
Ternyata oh ternyata, upaya Elio selama ini untuk berkomunikasi dengan Alien dianggap Communiverse sebagai komunikasi “diplomatik”. Dengan kata lain, mereka menganggap Elio sebagai pemimpin Bumi. Masalah tidak berhenti di situ, Elio juga harus berhadapan dengan Grigon, alien yang ditolak bergabung oleh Communiverse karena sifatnya yang tidak cinta damai.

Elio (Source: Disney)
Dari awal film mulai, kisah Elio sudah dipastikan akan relate dengan banyak anak di luar sana, bahkan juga relate ke saya yang sudah om-om ini. Elio adalah anak yang aneh, tidak normal, dan susah bergaul. Itu alasannya ia ingin diculik oleh alien. Ia yakin dil uar sana ada tempat yang akan menerima dia apa adanya.
Kisah anak aneh tentu saja tidak lepas dari perundungan (bullying). Walaupun adegan bullying di Elio tidak diperlihatkan secara gamblang, mungkin para orang tua yang menontonnya dapat melihat bahwa memaksakan kehendak mereka pada anak tidak selamanya berbuah hasil baik, justru sebaliknya. Sesampainya di luar angkasa, Elio melihat bahwa para alien yang berbeda-beda ini dapat hidup bersama dan menghargai satu sama lain.
Di situlah pesan film Elio berada: “Embrace your uniqueness”, jangan takut untuk menjadi unik dan menjadi diri yang berbeda dari orang lain Ini adalah film tentang bagaimana seorang anak mencoba mencari tempatnya di dunia, di galaksi bahkan, ketika lingkungan yang ia kenal tak menerima keunikannya.

Elio (Source: Disney)
Pesan itu juga turut dimantapkan dengan karakter Glordon, anak dari Grigon. Glordon berbeda dengan ayahnya yang sangat keras dan inginnya perang, perang dan perang. Glordon cinta damai dan hanya ingin hidup santai, bermain seperti banyak anak-anak lain.
Kisah pararel Elio dan Glordon memperlihatkan bahwa keunikan itu sifatnya universal bahkan antar planet sekalipun. Minusnya dari saya, hubungan antara Elio dan tantenya tidak memiliki impact yang setinggi hubungan antara Glordon dan Grigon. Jadi saat bagian yang harusnya saya menangis, air mata saya kering.
Humor juga begitu, a bit of a mixed bag. Elio masih terbilang lucu kok, tapi kalau kalian memiliki humor layaknya anak SMP seperti saya yang masih tertawa kalau mendengan toilet jokes. Tapi mungkin buat orang tua yang menemani anaknya menonton tidak akan ikut tertawa terbahak-bahak bersama anak mereka. Mungkin malah akan cringe.

Elio (Source: Disney)
Nah, let’s talk about the technical aspect. Secara visual, menurut saya ini film Pixar yang paling berwarna dan juga paling unik dari segi character design. Setiap alien punya visual makeup masing-masing dan tidak ada yang sama antara satu dan lainnya. Desainnya lucu-lucu, terutama Glorgon yang sangat menggemaskan.
Desain Communiverse juga unik, di mana setiap sudut kapalnya memiliki warna yang berbeda-beda. Bahkan, ada karakter yang literally terbuat dari jutaan warna. Personal shout out untuk karakter OOOOO (yes, that’s its name) yang paling unik dari lainnya karena designnya bisa dibilang mix antara elemen 2D dengan 3D.
Sayangnya, uniqueness visualisasi film ini berhenti di aspek aliennya saja. Untuk karakter manusianya masih kurang lebih mirip dengan film-film Pixar lainnya. Bandingkan saja dengan film-film Pixar sebelumnya seperti Coco, Luca dan Turning Red.

Elio (Source: Disney)
Sebagai penutup, Elio bukanlah film yang jelek tapi bukan juga masuk ke deretan film animasi Pixar yang legendaris seperti Inside Out. Visual Elio memang paling berwarna dan paling unik dari sisi character design aliennya dari sederetan film-film animasi Pixar. Cerita Elio juga relateable dan memiliki hikmah yang dapat dipetik oleh anak dan orang tua mereka. Namun karena humornya yang cukup anak-anak banget dan hubungan antara Elio dan tantenya yang agak kurang matang, masih belum bisa menggeser Ratatouille dari tahta film Pixar favorite saya.