Missing (Source: IMDB)

Review Film Missing: Doyan Medsos Ada Positifnya

Setelah sukses dengan film Searching di tahun 2018, kini Stage 6 films kembali merilis film serupa berjudul Missing. Secara teknis, Missing bukanlah sekuel ataupun lanjutan cerita dari Searching. Sebaliknya, Missing menceritakan case baru dengan setting dunia yang sama dengan Searching.

 

Dibintangi Storm Reid sebagai June Allen, Nia Long sebagai Grace Allen, Ken Leung sebagai Kevin, dan Tim Griffin sebagai James Allen, Missing mengambil latar waktu setelah kasus hilangnya Margot Kim di Searching

 

Film ini bercerita tentang June yang sebentar lagi harus menghadapi Hari Ayah padahal ayahnya sudah meninggal sejak ia masih kecil. Meskipun masih mempunyai ibu, hubungan June dengan Ibunya pun tidak terlalu baik. Hubungan mereka merenggang sejak Grace memutuskan untuk menjalin kasih dengan pria yang ia temui dari dating apps, Kevin Lim.

 

Missing (Source: IMDB)

Missing (Source: IMDB)

 

Mendekati Hari Ayah, Grace memilih untuk meninggalkan June sendirian karena ingin berlibur ke Kolombia bersama Kevin. June, yang ingin mengalihkan pikirannya dari Hari Ayah, akhirnya mengadakan pesta bersama kawan – kawannya di rumah.

 

Pesta berlangsung meriah sampai keesokan harinya, June terbangun dan teringat harus menjemput Ibunya yang dijadwalkan pulang dari Kolombia. Namun, setelah ia lama menunggu di bandara, Grace dan Kevin tidak menunjukkan batang hidungnya.

 

June yang sadar ibunya telah hilang, segera meminta pertolongan dari berbagai pihak mulai dari teman ibunya sampai FBI dan kedutaan Amerika di Kolombia. Di saat bersamaan, June memulai penelusuran digital, mengecek jejak digital ibunya di media sosial. Dalam semua usahanya, June perlahan membongkar semua misteri dan rahasia di balik hilangnya Grace dan Kevin.

 

Missing (Source: IMDB)

Missing (Source: IMDB)

 

Kisah investigasi tersebut di-craft dan ditata dengan sangat baik oleh duo sutradara Nicholas D. Johnson dan Will Merrick. Penulis sampai hanyut dalam penyelidikan June. Walau terkesan mirip dengan Searching, pengalaman yang ditawarkan Missing begitu berbeda. Missing memiliki penuturan berbeda dan puntiran-puntiran plot tidak terduga dari awal hingga akhir cerita.

 

Ketegangan juga dijaga dengan baik, didukung score serta pengambilan-pengambilan gambar yang tidak diduga mampu dihadirkan konsep yang dibawa Missing. Suatu kesalahan jika berpikir bahwa film ini hanyalah sebuah “copy paste” dari Searching. Walau begitu, harus diakui bahwa unsur novelty dari film Missing sudah berkurang akibat Searching.

 

Meski unsur novelty-nya sudah berkurang, tetap perlu digarisbawahi konsep yang dibawa Searching masih jarang dipakai. Mungkin itu yang membuat duo sutradara  Merrick dan Nicholas masih pede untuk menggunakannya kembali di Missing. Apalagi, ternyata ketegangan dan intensitas yang dihadirkan Missing (dan Searching) tidak kalah dengan film-film mystery thriller konvensional.

 

Missing (Source: IMDB)

Missing (Source: IMDB)

 

Satu hal yang sangat membedakan Missing dengan Searching adalah bagaimana investigasinya dibuat kian dekat dengan kita. Hal itu dilakukan Merrick dan Johnson dengan memperbanyak peran media sosial populer seperti TikTok, Instagram, Netflix, dan masih banyak lagi.

 

Mengetahui orang bisa menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial plus meninggalkan jejak digital melimpah, ditekankanya peran medsos di Missing memangkas jarak antara penonton dan June. Penonton dibuat tetap penasaran dengan misteri yang berjalan, sekaligus kagum akan apa yang dapat dilakukan aplikasi – aplikasi itu dalam situasi genting. Sedikit banyak film ini membantu menghilangkan stigma buruk yang ada pada medsos.

 

Digital society alias netizen dalam kisah June juga digambarkan sangat nyata dan mirip dengan digital society yang umum kita kenal. Hal itu dapat ditemukan via scene – scene yang menunjukkan sikap dan komentar netizen terkait kasus June yang menggemparkan Amerika.

 

 

Terlepas dari banyaknya hal baik yang disajikan di review ini, Missing juga bukan film yang bisa dikatakan sempurna. Beberapa misteri memiliki resolusi yang terlampau mudah dan tidak realistis. Peran polisi atau lebih tepatnya FBI juga terasa kurang maksimal, mengingat FBI patut dianggap sebagai ahli dalam kasus – kasus seperti ini.

 

Menimbang segala kelebihan dan kekurangannya, Missing tetaplah  film yang sangat baik, sangat layak ditonton, dan sangat sukses menyampaikan ketegangan (serta twist) dari digital investigation. Pastikan kalian selalu fokus dari awal sampai akhir film karena the devil is in the details.

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

eight + fifteen =