Melihat fenomena ghosting atau masyarakat awam lebih mengenalnya dengan sebutan ‘digantung’ atau ‘diPHP-in’, maka tak salahnya bila psikolog Carl Jung akan memberikan petuah bijaksana “Lebih bijak jika kita menerima segalanya dengan kesabaran dan ketegaran”. Bila rajin membuka media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Tiktok, para korban ghosting hanya bisa mencari dukungan lewat warga dunia maya sembari memberitahu betapa brengseknya pelaku ghosting.
Tapi, apa jadinya bila korban ghosting harus bertarung nyawa demi orang yang membuat dirinya di-PHP? Premis seperti itu yang kemudian mempertemukan dua aktor dalam kisah cinta akibat ghosting sembari dikejar-kejar organisasi teroris, pembunuh bayaran, hingga badan intelijen negara paling kuat di muka bumi. Tambahkan dengan ancaman senjata biologis yang mengancam umat manusia, maka jadilah kisah roman paling berbahaya di dunia. Seperti itulah premis tentang bahaya ghosting bagi dua sejola dalam film Ghosted.
Acap kali orang yang terkena ghosting mengalami kekecawaan karena perasaan cintanya digantung begitu saja. Namun, tidak bagi sebagian dari mereka yang yakin akan apa yang disebut sebagai ‘cinta sejati’ dan akan melakukan apa saja untuk meraihnya. Itulah yang dipilih oleh seorang pemuda desa Cole (Chris Evans) untuk mengejar cinta sejatinya, Sadie (Ana de Armas) dan mendapati harga yang harus dibayar untuk cinta sejatinya.
Sayangnya, setelah melacaknya hingga menyebrangi lautan ke London, yang ditemui Cole bukannya Sadie, melainkan kelompok teroris yang menyangkanya sebagai agen mata-mata AS. Kehidupan tenang Cole berubah menjadi pertarungan hidup-mati setelah mengetahui Sadie adalah agen mata-mata yang bertugas mendapatkan sebuah bom biologis sebelum jatuh ke tangan kelompok teroris. Dari hanya melintasi samudra, petualangan Cole membawanya berkeliling dunia, sembari dikejar-kejar penjahat yang memburu senyawa biologis berbahaya.
Premis yang mengangkat ‘falling in love with people we can’t have‘ telah lama populer. Namun, sejak kemunculan genre adaptasi superhero dan film-film sekuel maupun remake, genre drama percintaan mulai sepi peminat dan lebih banyak dirilis secara streaming. Salah satu penyebabnya adalah telah banyak penonton yang dapat jenuh dengan pola generik genre tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi tantangan besar bagi studio-studio besar di tengah terjangan konten-konten streaming yang bergenre serupa.
Dengan cerita yang bisa dikatakan tidak spesial, sosok pasangan yang dipilih menjadi memiliki peran penting untuk menggaet penonton. Dalam hal ini, pasangan Chris Evans dan Ana de Armas memiliki tugas berat untuk menampilkan pasangan berbeda kelas (petani desa dan agen rahasia mematikan) melawati berbegaia halangan demi cinta mereka. Sayangnya, tak bisa hanya dengan premis romansa sederhana seperti kebanyakan film serupa, maka Ghosted menawarkan adegan aksi spektakuler nan bombastis untuk mewarnai perjalanan cinta Cole dan Sadie. Ya, sedikit banyak mirip Mr and Mrs Smith.
Sayangnya, pendekatan aksi yang bombastis dan over-the-top bukanlah gaya sang sutradara Dexter Fletcher yang lebih mampu mengantarkan cerita penuh drama seperti di Rocketman atau Eddie the Eagle. Tidak seperti David Leitch yang mampu mengantarkan film aksi over-the-top dengan penuh gaya seperti Hobbs and Shaw dan Bullet Train, Fletcher menampilkan aksi dengan penuh kecanggungan dan mencoba menutupi kekurangannya dengan memasukkan cameo sebanyak mungkin. Dampaknya, sekuen aksi kedua tokoh utama justru hambar dan tidak menarik.
Mengakhiri review ini, film romansa pasangan dengan pendekatan penuh aksi pernah populer di dekade 2000an lewat film seperti Mr & Mrs Smith (2005) dan Knight & Day (2010). Sayangnya, Ghosted hanyalah repetisi dari kedua film dekade 2000an dengan premis cerita cinta yang nge-trend saat ini. Sayang sekali chemistry Chris Evans dan Ana de Armas tidak dapat mendongkrak cerita lewat konflik cinta mereka seperti layaknya Brad Pitt dan Angelina Jolie, meskipun film ini mungkin bisa menjadi pengisi waktu luang Evans setelah menanggalkan perisainya dan latihan De Armas sebelum menjadi balerina di spin-off John Wick.