Secret Level (Source: IMDB)

Review Secret Level: Cinematic Trailer Tapi Nontonnya Bayar

December… that time of the year again. Bukan… Penulis bukan ngomongin Natal dan libur tahun baru. Yang Penulis maksud adalah jika sudah masuk bulan Desember, berarti sudah musimnya The Game Awards. Acara bak Oscars tapi fokusnya bukan ke acara pemberian awardsnya tapi malah lebih ke penayangan trailer-trailer baru dari game yang akan rilis dikemudian harinya.

 

Lalu apa hubungannya Secret Level, acara anthology series baru yang tayang di Amazon Prime dengan The Game Awards yang baru aja selesai (Congrats untuk Astrobot yang udah dapat GOTY btw)? Nonton Secret Level kurang lebih sama persis seperti nonton cinematic trailer game. Bedanya, kalau cinematic trailer tayang gratis di Youtube. Kalau Secret Level musti bayar Rp. 60.000 per bulan.

 

Penulis tidak lebay. Memangnya apa saja sih unsur cinematic trailer? (1) Terbuat dari CGI, jarang pakai in-engine footage. (2) Berdurasi pendek. (3) Minim plot banyak action, cukup bikin yang nonton untuk ingin main gamenya. Elemen-elemen tadi persis seperti apa yang dimiliki oleh Secret Level.

 

Secret Level (Source: IMDB)

Secret Level (Source: IMDB)

 

Oke untuk poin pertama agak sedikit berbeda. CGI Secret Level memiliki visual dan animasi yang sangat cantik. Dari awal sampai akhir kesannya adalah “Wah, mahal nih”. Beberapa dari mereka pun otentik ke game yang mereka visualkan. Salah satunya ialah Sifu. Animasi dan visual stylenya benar-benar disesuaikan dengan gamenya. Berbeda dengan episode-episode lain yang basically CGI Trailers. 

 

Dari sisi audio juga bisa dikatakan berbeda. Pengisi suara Secret Level adalah aktor-aktor Hollywood. Keanu Reeves (Episode Armored Core) dan Arnold Schwarzenegger (Episode New World) highlight di sini. They’re good… tapi penulis tetap lebih prefer voice actor yang memang profesional dalam hal video game voice acting seperti Troy Baker atau Nolan North.

 

Dari segi cerita? Jujur lebih banyak yang penulis tidak suka dari suka di sini. Secara inti setiap episode Secret Level berdurasi antara 10-15 menit lamanya. Rata-rata dari mereka memiliki pacing yang cukup sat-set dan hampir tidak memberi ruang penonton untuk mencerna segala yang ada dih adapan mereka. Mirip seperti apa? Yak, mirip seperti Animated Shorts ala Overwatch.

 

Secret Level (Source: IMDB)

 

Format yang dibawa Secret Level sebenarnya oke kalau setelah atau sebelum menonton kita bisa menjajal gamenya. Hal itu akan membuat apa yang ditampilkan di layar agak sedikit makes sense. Tapi kalau tidak? Jadinya aneh, gak jelas mau jadi apa, dan buat penonton casual sendiri jadi membingungkan.

 

Oleh karena itu,  dari 8 episode yang sudah penulis tonton, hanya 1 episode saja yang penulis betul-betul pahami yakni episode Sifu. Penulis tidak pernah main D&D, New World, Unreal Tournament, Warhammer 40k Space Marine, Crossfire dan Armored Core. Terkait mengertinya atau tidak akan tiap episode Secret Level , ini akan sangat subjektif dan kembali lagi seberapa terikatnya penonton pada game di episode tersebut.

 

Balik lagi ke poin cerita, sebagian besar dari mereka baru mulai terasa “menarik” di 3-2 menit terakhir. Sense of wanting more terasa banget di setiap penghujung episode Secret Level. Contoh, episode Unreal Tournament menceritakan tentang sebuah mining robot yang memulai pemberontakan kepada manusia-manusia yang menindasnya. Endingnya terasa sangat gantung karena berakhir di saat robot itu baru akan memulai rebellionnya.

 

Secret Level (Source: IMDB)

Secret Level (Source: IMDB)

 

Contoh kedua di episode New World, which is a standout episode menurut penulis. Penuh dengan humor dan actual refrences tentang mekanik video game seperti Respawning. Endingnya lagi-lagi seperti episode pertama dari sebuah serial TV. Hampir semua episode Secret Level terasa seperti setengah matang. Episode Warhammer 40k lebih bagusnya diadaptasi langsung saja jadi film bioskop (and it will berkat Henry Cavill).

 

Pada akhirnya, menurut penulis, Secret Level bukanlah sebuah adaptasi video game ke serial TV seperti The Last of Us-nya HBO. Upload saja ke youtube dan tambahkan Animated Short kedalam judulnya et voila! Bukan sebuah adaptasi tapi malah bagian marketing dari gamenya and that’s how all of Secret Level feels. Singkatnya, ini taktik marketing para publisher game untuk menarik gamer-gamer baru. Secret Level cuma akan terasa mendingan ketika sudha paham kisah sumber aslinya dan akan memainkan gamenya. 

FAHREZA

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

eight + one =