The Lord of The Rings: The War of Rohirrim (Source: IMDB)

Review The Lord of The Rings, The War of Rohirrim: Bosenin

Setelah 10 tahun, akhirnya franchise The Lord of the Rings kembali memproduksi film untuk layar lebar lewat The War of Rohirrim. Namun, berbeda dengan para pendahulunya, alih-alih membuat film live action, film terbaru Lord of The Rings hadir dalam wujud film anime. Namun, apakah pilihan ini merupakan pilihan yang tepat? Mari kita bahas dari sinopsis film terlebih dahulu.

 

Berlatar 200 tahun sebelum Bilbo Baggins memegang The One Ring,  The Lord of The Rings: The War of Rohirrim  mengisahkan Héra (Gaia Wise), putri dari Raja Helm Hammerhand (Brian Cox), yang berada di antara konflik karena menolak lamaran dari Wulf, putra dari Freca. Konflik tersebut mengakibatkan kematian ayah Wulf, Freca, ditangan Raja Helm.


Wulf, yang mencari balas dendam atas kematian ayahnya, berkoalisi untuk menyerang Keluarga Helm hingga memaksa Helm dan rakyatnya untuk membuat pertahanan terakhir di benteng kuno Hornburg, sebuah benteng perkasa yang nantinya akan dikenal sebagai Helm’s Deep. 

 

The Lord of The Rings: The War of Rohirrim (Source: IMDB)

The Lord of The Rings: The War of Rohirrim (Source: IMDB)

 

Secara teori, dengan menjadikan kisah perang di Rohirrim ke dalam format anime, film ini bisa hadir dengan cerita dan karakter yang lebih imajinatif ketimbang live action. Apa yang didapati tidak 100 persen sesuai teori tersebut. Secara presentasi karakter, benar saja, film ini bisa menampilkan hal-hal yang sulit dilakukan apabila kisah perang Rohirrim di bawa ke dalam wujud live action.


Sayangnya, dari sisi cerita, film ini tidak semenarik yang diharapkan. Narasi dan dialognya lumayan bertele-tele dan pacingnya cukup pelan. Meskipun durasinya lebih singkat dari film Lord of the Rings lainnya, anehnya The War of Rohirrim terasa panjang dan cukup membosankan.


Selling point pada film The War of the Rohirrim adalah adegan perangnya. Meskipun epic, ada beberapa kekurangan dari segi animasi yang terlihat “patah” sehingga tidak nyaman dipandang mata. Perbandingan antara animasi karakter dengan design background dan karakter sangat berbeda 180°. Andaikan kualitas animasi dengan design bisa serupa, maka film ini bisa lebih baik meskipun ceritanya tetap hambar.

 

The Lord of The Rings: The War of Rohirrim (Source: IMDB)

The Lord of The Rings: The War of Rohirrim (Source: IMDB)


Dari semua aspek yang ada di film ini, aspek yang paling menonjol bagusnya adalah voice acting dari para cast. Meskipun film animasi, gravitas voice acting-nya terasa terutama main villain dari film, Wulf, yang disuarai oleh Luke Pasqualino. Overall, film The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim berhasil memberikan cerita perang yang epik namun belum bisa dibilang bagus secara keseluruhan

 

ANDIKALIX

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

thirteen + one =