Red One (Source: IMDB)

Review Red One: Masih Film The Rock yang Biasanya

Apa sih yang mau diharapin kalau udah lihat kombo film action, comedy, plus Dwayne Johnson aka The Rock? Pasti jadinya ya gitu-gitu aja, seperti kebanyakan film Dwayne Johnson pada umumnya di mana ia jadi…ya jadi The Rock. Gak berbeda sama persona yang mempopulerkan dirinya di dunia entertainment. Paling bedanya hanya di tema dan setting aja, sisanya yang, kalau kata dia Smack Down dulu,  Know Your Role and Shut Your Mouth alias kita gak bisa protes. 

 

Kali ini tema Saving Christmas jadi eksperimen Dwayne Johnson berikutnya. Setelah tema balap liar, superhero, action adventure, dan parenting, ini salah satu tema yang belum pernah ia sentuh sebelumnya. Untuk mewujudkannya, ia mengajak kolaboratornya di film Jumanji, Jake Kasdan, yang hasil kerjanya memang terbukti solid. Jake, yang awalnya lebih dikenal lewat komedi-komedi dewasa seperti Sex Tape, Orange County, dan Freaks and Geeks, membawa sentuhan action comedy/ buddy adventure ke tema tersebut. 

 

Red One (Source: IMDB)

Red One (Source: IMDB)

 

Kisah film ini dimulai ketika Santa Claus (JK Simmons), yang memiliki nama sandi RED ONE, tiba-tiba hilang diculik. Hilangnya Santa Claus jelas situasi gawat darurat untuk Natal yang bakal dirayakan sebentar lagi. Anak-anak yang masuk daftar baik Santa Claus pun bisa-bisa tidak menerima hadiah spesial pada tanggal 25 Desember nanti. 

 

Tidak tinggal diam, Kutub Utara menugaskan Kepala Keamanannya, Callum Drift (Dwayne Johnson) untuk mencari dan menyelamatkan Santa. Tidak sendirian, ia mengajak pemburu bayaran paling terkenal di dunia, Jack O’Malley (Chris Evans), yang tidak percaya Santa untuk membantunya. Berdua, mereka keliling dunia untuk menyelamatkan Natal. 

 

Pendekatan action comedy yang diambil Kasdan membuat Red One lebih pas untuk penonton remaja ke atas. Kontennya tidak kekanakan, kaya akan laga brutal dan kata-kata kasar. Beberapa di antaranya bahkan mendapat sentuhan Christmas yang unik.

 

Red One (Source: IMDB)

 

Dari sisi cerita, hal itu disajikan secara  full package oleh Kasdan. Kisah yang memodernkan Elf menjadi nilai satire dan komedi tersendiri. Makhluk mitologi seperti Gryla, Snowman, Krampus, dan lainnya pun punya presentasi unik dengan sisi modernitas yang tepat tanpa melebih-lebihkan. Bagusnya lagi, mereka berkaitan satu sama lain sehingga dunia yang dihadirkan Red One terasa kohesif. 

 

Film ini memberikan kisah petualangan yang menarik dalam menelusuri mitologi-mitologi tersebut. Meskipun begitu, set up cerita pada act 1 tergolong memiliki durasi yang agak lama untuk film berdurasi dua jam dan bisa cenderung membosankan.

 

Film ini, in general, tertolong oleh lore karakter yang variatif dan family issue yang relevan. Ya, family issue adalah premis langganan pada cerita Natal. Hal tersebut tersampaikan dengan berfokus pada peran Chris Evans yang berhasil ia bawakan dengan baik. Chris Evans pun mampu menyuguhkan karakter yang memiliki masa lalu kelam tapi tetap komedik. Ya elemen komedinya ada yang hit and miss pada beberapa adegan sih, tapi bukan deal breaker. 

 

Red One (Source: IMDB)

Red One (Source: IMDB)

 

Karakter Chris Evans yang dipasangkan dengan karakter Dwayne Johnson mampu memberikan chemistry yang baik terhadap satu sama lain. Nah, aayangnya,  Dwayne Johnson sudah layak dilabeli sebagai aktor 4L (lu lagi lu lagi). Sudah waktunya peran big strong guy dimainkan oleh aktor yang berbeda. Seperti Michael B. Jordan, John David Washington, atau Trevante Rhodes. Opsi lain adalah memberikan The Rock peran lain yang berbeda dengan film-film The Rock sebelumnya. Presentasi karakternya, jujur saja, yang membuat Red One terjebak di stigma “Film The Rock Yang Gitu-gitu lagi”.

 

Hal minus lainnya. karena Red One berfokus pada Dwayne Johnson dan Chris Evans, karakter-karakter yang diperankan Lucy Liu, J.K. Simmons, Kiernan Shipka, Kristofer Hivju dan Bonnie Hunt memiliki porsi yang terlalu sedikit. Padahal Lucy Liu dan Bonnie Hunt sudah mendapatkan kembali film yang cocok untuk mereka. Akting baik J.K. Simmons, Kiernan Shipka dan Kristofer Hivju pun  tertutupi oleh porsi Evans dan Johnson.

 

Overall, Red One adalah action comedy and buddy adventure movie bernuansa Natal yang solid walau terjebak dalam typecast-nya Dwayne Johnson. Film ini cocok memiliki sekuel agar cerita yang disampaikan memiliki development yang lebih mendalam atau spin-off kisah-kisah mitologi natal lainnya yang lebih beragam dari berbagai budaya dan negara. Misalnya karakter Zwarte Piet (Pit hitam), Grinch, Magi, dan cerita lainnya. 

DIMAS FADHILLAH

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

seven + 16 =