Di Indonesia, genre film dengan konsep time loop mungkin masih sangat jarang. Film Indonesia yang dikenal pertama kali menggunakan konsep ini adalah “Sabar Ini Ujian” garapan Anggy Umbara yang dirilis pada tahun 2020 lalu lewat platform streaming Disney+ Hotstar. Namun, baru-baru ini muncul sebuah film dengan konsep ini yang sedang tayang di bioskop berjudul “Kembang Api“.
Film ini diadaptasi dari film Jepang berjudul “3ft Ball & Souls” dan menceritakan tentang 4 orang yang tidak saling mengenal bertemu di sebuah gudang untuk melakukan bunuh diri secara bersama-sama. Senjata bunuh dirinya, sebuah kembang api raksasa yang dibungkus dalam sebuah bola. Namun, ketika bola itu diledakan, mereka malah kembali ke titik semula di mana mereka akan masuk satu per satu ke dalam gudang tersebut.
Sebelum membahas dan mengulas lebih jauh tentang film ini, ada satu hal yang ingin saya bahas, yakni poster film ini. Saya merasa bahwa poster film ini tidak terlalu menarik dan tidak membuat saya tertarik untuk menontonnya. Jika dibandingkan dengan poster film originalnya, 3ft Ball & Souls, poster tersebut justru lebih menarik dengan gambar yang sederhana dan memiliki tone yang gelap. Cukup dengan menunjukkan 4 tokoh mengelilingi bola kembang api, poster tersebut sudah membuat penonton penasaran dan memiliki keinginan untuk menonton film tersebut.
Meskipun poster film ini kurang menarik, film “Kembang Api” memiliki potensi lain yang sangat baik dan berhasil menjadi tontonan yang sangat menyenangkan. Mulai dari jajaran castnya yang memiliki kemampuan akting yang luar biasa. Ada Donny Damara, Ringgo Agus Rahman, Marsya Timothy, dan Hanggini. Akting dari keempatnya sangatlah padu, tidak ada yang lebih menonjol atau pun tertutup karena tokoh lain. Setiap bagian dan peran masing-masing tokoh sangatlah seimbang dan ditampilkan tidak berlebihan.
Untuk Hanggini sendiri, ini adalah film pertama Hanggini yang penulis tonton. Penampilannya memerankan Anggun sangatlah baik. Emosi dan pembawaannya sebagai anak SMA yang memiliki segudang permasalahan digambarkan tidak berlebihan. Penulis pun langsung jatuh cinta dengan aktingnya.
Selain itu, cerita film ini punya plot dan latar yang sederhana namun tidak terkesan membosankan. Time loop yang dilalui oleh setiap tokoh tidak terasa seperti repetisi belaka, melainkan menjadi momentum bagi setiap tokoh untuk mencari jalan keluar dari repetisi yang mereka lalui. Dari sana, kemudian setiap tokoh mulai mencari cara agar bunuh diri mereka dapat berhasil, dan ini menjadi jembatan untuk setiap tokoh bercerita tentang alasan mereka melakukan bunuh diri.
Film ini berhasil mengemas pesan-pesan penting tentang bunuh diri, termasuk stigma-stigma yang sering muncul. Salah satu pesan penting adalah ketika Anggun dibujuk untuk tidak ikut bunuh diri, supaya 3 orang lainnya dapat bunuh diri. Pesan ini menyentil kita tentang betapa pentingnya memperhatikan kesehatan mental kita dan menghindari stigma yang bisa memperburuk kondisi seseorang yang ingin melakukan bunuh diri.
Kembang Api hampir dapat dikatakan sebagai karya yang sempurna dalam hal penceritaan. Namun, jika harus mencari-cari kekurangan dari film ini, maka yang patut diperhatikan adalah logika. Tentunya bukan logika time loop yang dipermasalahkan, namun terkait dengan detail kecil mengenai kembang api yang digunakan untuk bunuh diri. Untuk menghindari spoiler, penulis tidak akan membahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Selain itu, terdapat pula beberapa adegan dengan dialog yang terkesan dipaksakan dan bumbu-bumbu humor yang terkadang kurang berhasil disampaikan.
Kekurangan-kekurangan tersebut adalah hal-hal minor yang tidak mengganggu keseluruhan plot cerita. Sehingga bisa dikatakan bahwa Kembang Api adalah salah satu film Indonesia terbaik pada tahun ini. Film ini menyentuh pesan penting tentang kehidupan, keputusasaan, dan pengharapan dengan sangat tepat. Namun sayangnya, meskipun telah memiliki teknis yang sangat baik, promosi untuk film ini dirasa masih kurang memadai, sehingga tidak banyak menarik perhatian dari penonton Indonesia.
Bagi kamu yang mulai merasa bosan dengan film-film horor Indonesia yang semakin kehilangan bentuk, Kembang Api bisa menjadi alternatif tontonan yang segar dan menarik. Film ini sangat direkomendasikan untuk segera ditonton di bioskop terdekat. Dijamin, pengalaman menontonmu akan penuh dengan emosi yang tak terduga dan mengesankan!