JJLP -Jalan_yang_Jauh_Jangan_Lupa_Pulang

Review Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang: Hilangnya Aurora dari Keluarga

Film terbaru dari Visinema Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (JJJLP) yang adalah sekuel dari film NKCTHI, kembali merilis film dengan tema keluarga yang mana fokus pada anak keduanya yang sedang kuliah di London, yaitu Aurora (Sheila Dara Aisha).

 

Kehidupan Aurora dalam meraih mimpinya bersama Jem (Ganindra Bimo) harus menghadapi masa sulitnya ketika menghadapi toxic relationship yang membuat kuliahnya menjadi tertunda kelulusannya. Namun, bersamaan dengan Honey (Lutesha) dan Kit (Jerome Kurnia), Aurora berusaha untuk bertahan hidup dan menyelesaikan masalahnya. Di sisi lain, Awan (Rachel Amanda) dan Angkasa (Rio Dewanto) menyusul ke London dan terkejut bahwa selama 2 bulan lost contact, kondisi Aurora berantakan.

 

Masih mengambil teknik penceritaan yang latar waktunya acak seperti NKCTHI dan Story of KaleJJJLP juga membuat alur ceritanya maju-mundur dan terkesan acak bukan untuk gaya-gayaan, tapi memang untuk kebutuhan storytelling yang menimbulkan pengalaman yang berdampak terhadap emosi penontonnya.

 

Meski berada di latar tempat London, film ini tidak menjual landmark dari kota London seperti yang dilakukan oleh film lainnya untuk menunjukan gambaran bahwa kehidupan asli warga di sana tidak punya waktu untuk pergi ke tempat turis. Sama seperti kita warga Jakarta yang mungkin jarang pergi ke Monas atau malah seumur hidupnya belum pernah pergi ke sana.

 

Kekuatan dari film ini terletak dari visualnya yang memang disesuaikan dengan narasi-narasi puitis dari buku-bukunya Marchella FP sebagai pemilik intelektual properti. Didukung dengan latar kota London yang pada dasarnya sudah estetik, pengambilan kamera dan pemilihan lagu soundtrack yang tepat membuat penekanan rasa yang ingin disampaikan menjadi lebih tebal lagi.

 

Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

Meski fokus kepada karakter Aurora, kita juga disuguhkan pengembangan karakter yang porsinya pas dari keseluruhan karakter yang muncul. Cara menyampaikan kontinuitas karakter Angkasa dan Awan dari film pertamanya juga dapat disampaikan dengan baik dan efisien meski hanya lewat satu baris dialog yang disampaikan secara kasual. Ditambah lagi, backstory Honey dan Kit pun juga tidak perlu sesi khusus yang begitu panjang untuk membuat kita bisa berempati dengan hidup mereka.

 

Meski pemicu dari semua masalah yang terjadi di film ini berangkat dari hubungan asmara yang toxic, rasanya isu toxic relationship menjadi hal yang umum dan biasa untuk dibawakan kembali pada franchise ini. Dimulai dari hubungan keluarga dan Kale-Awan di film pertamanya, kemudian hubungan Kale-Dinda pada spinoff Story of Kale dan Story of Dinda, yang mana dilanjutkan pada hubungan toxic anggota band pada serial Awal dan Akhir.

 

Seharusnya menggunakan pemicu toxic relationship bukan lagi menjadi formula menarik lagi untuk disuguhkan pada era sekarang, terlebih lagi cara penyampaian hubungan Aurora-Jem tidak jauh berbeda dengan bagaimana hubungan Dinda-Kale berawal dan berakhir.

 

Akan tetapi, film ini menjadi momen yang tepat untuk mengakhiri kisah Aurora. Dengan tema bahwa ada orang yang rumahnya memang bukan berada di keluarga, tapi di tempat-tempat di mana mereka bertumbuh dan berproses bersama orang-orang yang baru ditemuinya.

 

Sebagai penutup, film JJJLP merupakan film spiritual untuk para generasi milenials ataupun generasi Z yang lekat dengan isu-isu kesehatan mental yang dibungkus dengan gaya-gaya estetik dan soundtrack yang feel-good. Saksikan film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang pada 2 Februari 2023 di bioskop.

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

1 × three =