Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)
Review Dungeons & Dragons Honor Among Thieves: Seru, Kocak!

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves adalah film berikutnya yang berhasil mengadaptasi spirit gamenya secara apik namun tetap mampu berdiri sendiri sebagai karya baru. Mengusung genre “gado-gado”, dari fantasy comedy hingga heist movie, film menceritakan perjalanan pencuri flamboyan dan sekelompok petualang nyentrik yang ketiban tugas untuk mencari pusaka yang hilang. Namun, easier said than done, mereka menemukan banyak masalah baru dalam perjalanannya.

 

Disutradarai oleh Jonathan Goldstein dan John Francis Daley, yang menulis naskah Spider-man: Homecoming dan menyutradari Game Night,  film ini menampilkan aktor-aktor dari berbagai macam era. Ada experienced actor seperti Chris Pine, Michelle Rodriguez, Hugh Grant, ada juga aktor yang relatif baru seperti Regé-Jean Page, Justice Smith, dan Sophia Lillis.

 

Sebelum kita menyelami filmnya, mari kita bahas dulu (or lagi?) apa itu Dungeons & Dragons. Dungeons & Dragons, atau D&D, adalah tabletop roleplaying game yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1974. Permainan ini memungkinkan para pemain membuat karakter mereka sendiri dan memulai petualangan berlatar dunia fantasi. Nah, selama permainan berlangsung, para pemain akan dipandu oleh seorang pendongeng sekaligus “wasit” bernama Dungeon Master. 

 

Permainan ini dimainkan dengan dadu dan sangat bergantung pada imajinasi dan kreativitas. Dengan kata lain, arah dan durasi permainan tidak pernah tetap. Permainan bisa menjadi begitu liar, panjang, dan chaotic di tangan para pemain yang “kreatif”.

 

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

 

Walau begitu, pemain tetap harus bekerja sama, bersosialisasi, dan berinteraksi untuk memecahkan teka-teki, mengalahkan musuh, dan menyelesaikan misi di dunia ciptaan Dungeon Master. Untuk penjelasan simple-nya, bayangkan saja kalian bermain boardgame favorit kalian, mungkin seperti Werewolf atau Monopoli, tapi sambil bermain peran. 

 

D&D telah mendapatkan banyak pengikut selama bertahun-tahun, dengan penggemar di seluruh dunia membuat kisah campaign mereka sendiri untuk dimainkan dengan para players. Dan, di beberapa tahun terakhir, D&D memiliki pengaruh yang signifikan pada industri hiburan. Contohnya, Onward dan serui Netflix Stranger Things memakai D&D sebagai plot point penting dalam kisahnya.

 

Seri D&D di YouTube dan Twitch seperti Critical Role, yang diperankan oleh voice actors profesional, juga mendapatkan jutaan views hingga diadaptasi oleh Amazon Prime. Bahkan, D&D sudah diadaptasi ke berbagai macam video games, seperti Baldur’s Gate dan Neverwinter Nights.

 

Secara personal, D&D sebagai medium hiburan telah membawa penulis dari momen-momen buruk dalam hidup sejak pertama kali memainkannya di tahun 2016. Tak hanya itu, D&D berhasil menjadi hobi yang membuka karir dan wawasan  secara luas. Dan lewat D&D, penulis juga mendapatkan koneksi, hubungan pertemanan, dan pasangan hidup, jadi tidak heran Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves menjadi salah satu film yang penulis paling ditunggu-tunggu.

 

 

Petualangan Di Dunia yang Terlupakan

 

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

 

Oke, kembali ke kisah filmnya, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves mengambil setting Forgotten Realms. Forgotten Relams sendiri salah satu setting fantasy paling populer di semesta D&D. Dibuat oleh Ed Greenwood pada 1960, Forgotten Realms adalah dunia fantasi tinggi yang dipenuhi dengan sihir, naga, dan makhluk fantastis lainnya.  Untuk lebih spesifiknya, kisah film ini kebanyakan mengambil lokasi di kawasan The Sword Coast. 

 

The Sword Coast adalah sebuah wilayah di benua Faerun yang terkenal dengan kota-kota ramai, alam liar berbahaya, serta reruntuhan kuno. Lokasi ini juga memiliki penghuni yang beragam, dari ras fantasi biasa seperti humans, elf, dwarf, halfling, dan orc, hingga ras original lain seperti tiefling (makhluk humanoid keturunan iblis), aarakocra (makhluk seperti burung dengan sayap yang lebar), dan ras-ras lainnya yang ditunjukkan di film ini. Dan, tidakkebetulan kalau Sword Coast adalah rumah bagi banyak lokasi D&D ikonik, seperti Neverwinter,  Baldur’s Gate, dan Waterdeep.

 

Nah, dalam filmnya, Sword Coast menjadi lokasi petualangan sang tokoh utama, Edgin Darvis (Chris Pine). Ia ditemani para kompatriotnya seperti Barbarian bernama Holga (Michelle Rodriguez), Scorcerer bernama Simon (Justice Smith), dan Druid bernama Doric (Sophia Lilis).  

 

Edgin sejatinya adalah seorang penghibur, Bard. Namun, sejak mendapati istrinya tewas dibunuh Red Wizard, Edgin beralih profesi menjadi pencuri untuk menghidupi putrinya, Kira. Dalam prosesnya, ia dibantu oleh Simon, Holga, dan seorang Rouge bernama Forge. 

 

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

 

Dalam sebuah misi untuk mencuri Ressurection Tablet, Forge mengkhianati Edgin dan Holga. Hal itu membuat keduanya dipenjara.  Tak hanya itu, ia mengambil alih hak asuh atas Kira juga. Tidak terima, Edgin dan party-nya merencanakan pencurian baru untuk membuktikan bahwa Forge, yang telah menjadi Lord of Neverwinter, menjebak mereka. 

 

 

Berhasil Menangkap Spirit Permaianannya

 

Sebagai seseorang yang memang main D&D dan mengerti dunianya, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves berhasil menangkap vibe serta atmosphere D&D. Di saat bersamaan, film ini juga sukses menghadirkan petualangan mendebarkan yang pasti akan menghibur para penggemar game-nya dan penonton umum.

 

Walaupun kesan awalnya cerita di film ini terasa simple dan mungkin sudah ada di film-film lainnya, tapi kisahnya emosional. Belum lagi, kisah tersebut didukung oleh worldbuilding yang bisa membuat penonton ingin mencari tahu tentang segala hal yang ditunjukkan di dalam film ini. 

 

Dari segi karakter, mungkin mereka terasa “one dimensional” di awal, bahkan agak terlalu stereotip, dengan tipe-tipe karakter yang sudah klise di kisah fantasi. Akan tetapi, setiap karakter utama memiliki motivasi yang jelas, dengan layers of personality tersendiri, lengkap dengan pengembangan karakter yang masuk akal dan memuaskan. 

 

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves (Source: IMDB)

 

Semua itu bisa dicapai karena setiap aktor utama terlihat senang dalam memerankan karakter mereka, membuat interaksi antar karakter menjadi asik dan menghibur. Dan, yang paling utama, membuat para penonton bisa peduli. Chris Pine sebagai Edgin adalah sosok yang paling standout di film ini, dengan masa lalu yang dikupas sampai habis, dan menjadi fokus utama ceritanya. Edgin diperankan dengan sangat ekspresif, tanpa terasa seperti sebuah karikatur.

 

Kemampuan film ini untuk membuat penonton peduli dengan karakter-karakter utamanya membuat setiap adegan action terasa penting. Adegan-adegan tersebut memiliki buildup yang keren, eksekusi yang menegangkan, dan pay off yang melegakan. Adegan kejar-kejaran di Honor Among Thieves terlihat sangat keren, dan setiap plan pencurian yang dieksekusi terasa seru dan juga menarik, bahkan di saat ada momen-momen gagal.

 

Selain adegan action, fokus penting dalam film ini adalah komedinya. Humor terjalin dengan mulus ke dalam cerita, dengan timing yang benar-benar pas, dan dijamin akan membuat banyak penonton tertawa. Momen-momen tersebutlah yang memastikan kalau film ini tidak terasa membosankan.

 

Hal menakjubkan lainnya adalah bagaimana directors/writers Jonathan Goldstein dan John Francis Daley berhasil menunjukkan setiap kesempurnaan dan ketidaksempurnaan dari sebuah game D&D. Dan hal itulah yang membuat penulis merasa bahwa cast & crew dalam film ini mengerti tentang D&D, yang pada akhirnya fokus kepada aspek “fun”.

 

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Play Stop Rewatch (@playstoprewatch)

 

 

Tentunya ada berbagai macam referensi mengenai D&D sendiri yang mungkin akan dilewatkan oleh penonton umum. Namun, secara keseluruhan, film ini benar-benar layak untuk ditonton oleh semua orang.

 

Terlepas dari kekuatannya, film ini memang memiliki beberapa kelemahan. Act pertama filmnya terasa acak, dengan banyaknya lokasi dan karakter yang diperkenalkan. Sebagian besar act pertama akan membuat penonton kebingungan dengan apa yang sedang terjadi. 

 

Di sisi lain walaupun worldbuilding filmnya berisi hal-hal menarik, eksekusinya masih agak kurang karena terlalu fokus ke monolog yang panjang. Rasanya seperti seakan-akan informasi tersebut disuapkan ke mulut penonton. Namun, masalah itu relatif kecil dan tidak mengurangi kenikmatan film secara keseluruhan.

 

Mengakhiri review ini, Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves adalah film yang sangat seru, menghibur, dan berhasil menangkap esensi dari tabletop role-playing game.  Humor, worldbuilding, dan karakternya membuat film ini asyik untuk ditonton, sementara adegan aksi dan referensi ke game tersebut akan memuaskan penggemar dan penonton umum. Akhir kata, penulis sangat berharap ada banyak orang yang ingin mencari tahu tentang D&D, dan mungkin mencoba untuk memainkan game yang sangat menyenangkan ini.

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment