Review Black Mirror, Episode Bête Noire: Mulutmu Harimaumu

Masih dengan serial Black Mirror musim ke-7, jika sebelumnya cerita berfokus kepada pasangan suami istri. Kali ini ceritanya hanya akan berfokus kepada satu tokoh sentral. Wanita paruh baya yang bernama Maria dengan latar waktu masih di realita masa kini.

 

 

Sinopsis

 

Diketahui dari beberapa sumber, Bête Noire sendiri mengambil dari bahasa Perancis yang artinya adalah “Binatang Hitam”. Ceritanya bermula ketika tempat Maria bekerja mendapat pegawai baru bernama Verity–teman sekolahnya yang menjadi korban perundungan dulu. Tidak ada sesuatu yang aneh di awal-awal periode kerja. Hingga di suatu hari, Maria menyadari ada beberapa kenyataan disekitarnya berubah, tetapi hanya dirinya lah yang mengetahui hal itu.

 

Lambat laun, diketahui kalau ternyata perubahan tersebut mengikuti apa yang diucapkan oleh Verity. Dari yang awalnya dapat merubah penilaian seseorang terhadap rasa, merubah nama brand yang sebenarnya sudah ada lama, bahkan hingga mengubah isi pesan email yang sudah terkirim. Kemudian, Perubahan itu perlahan mulai menyerang langsung ke pribadi Maria

 

 

Kekuatan Perkataan di Khalayak Indonesia

 

Perdebatan di Kantor Maria

Credit: Netflix

 

Jika melihat benang merah konfliknya, episode kali ini memaknai pesan yakni: Seberapa powerful perkataan seseorang. Di Indonesia, hal seperti ini umum terdengar dengan “Omongan adalah doa” dan “Mulutmu Harimaumu”. Di dunia nyata, segala ucapan baik bisa menjadi doa, dan umpatan atau ujaran kebencian bisa menjadi sumpah serapah yang bisa mencelakakan.

 

Seperti yang terjadi di episode ini. Segala ucapan dari Verity membawa sesuatu yang baik untuk dirinya tetapi membawa kebingungan hingga kesengsaraan pada Maria. Tentu dengan fakta hanya Maria yang sadar akan perubahan kenyataan yang terjadi secara tiba-tiba. Membuat respon publik lainnya memandang dirinya mengarang cerita, berbohong, dan berbicara tidak masuk akal.

 

Hal ini menunjukkan bahwa segala perkataan yang terucap, memiliki kekuatan. Baik itu secara personal tetapi juga dapat membentuk persepsi dari publik.

 

Alasan lainnya tentang seberapa powerful perkataan adalah karena di satu sisi perkataan dapat memotivasi seseorang, tetapi juga perkataan dapat melukai perasaan seseorang. Selain itu juga, ada satu perkataan yang dinilai punya nilai besar yakni: maaf, terima kasih dan tolong.

 

 

Awal Mula Konflik

 

Maria dan Verity

Credit: Netflix

 

[Spoiler Section] Di akhir episode ini, semua kejanggalan dan niat terselubung Verity diungkapkan. Ini semua adalah buntut dari masalah mereka di masa sekolah, adanya dendam dari Verity. Yang di mana awal dari semua itu adalah adanya rumor miring tentang Verity yang memiliki hubungan khusus dengan salah satu gurunya. 

 

Padahal semasa sekolah dirinya hanyalah salah satu siswi penyendiri yang cukup pintar, jelas tidak mempunyai masalah dengan orang lain. Sehingga kala itu bisa dibilang, Perundungan itu hanyalah rumor yang menyerang pribadi Verity tanpa alasan jelas.

 

 

Sebuah Pesan Besar dari Masalah yang Banyak Terjadi

 

Pada akhirnya, episode ini tak hanya tentang seberapa powerful perkataan, tetapi juga memiliki dua pesan penting. Pertama tentang berhati-hati menjaga omongan, dan pentingnya minta maaf atau memaafkan.

 

Ketika perkataan melukai perasaan dan menyerang personal, itu mungkin menjadi dendam yang terus dikejar sampai pada akhirnya ada ucapan maaf diantara mereka.

 

Common People: Ketika Fungsi Otak Bekerja Dengan Sistem Kerja Subscription SIM Card

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment