Play Stop Rewatch, Jakarta – Disney belum menunjukkan tanda-tanda berhenti mengekspansi semesta Star Wars. Setelah Star Wars: Andor yang di luar dugaan restore our faith to the franchise, mereka telah mempersiapkan berbagai judul yang akan hadir baik di layar lebar maupun layar televisi. Ada yang berupa new title, ada juga yang musim baru dari serial-serial existing.
Contoh new title ada The Acolyte, Skeleton Crew, dan juga Ahsoka. The Acolyte disampaikan akan memiliki setting jauh sebelum konflik republik yang terjadi di original trilogy dan prequel trilogy Star Wars. Lebih tepatnya, The Acolyte akan mengambil periode High Republic, 100 tahun sebelum Episode I: The Phantom Menace, di mana sekelompok Jedi mulai menyelidiki keberadaan Sith.
Skeleton Crew memiliki pendekatan yang berbeda lagi. Dari deskripsinya, Skeleton Crew akan mengambil pendekatan ala-ala film “Amblin” di mana berfokus pada petualangan anak-anak di dunia yang berbahaya dan “dewasa”. Melihat kesuksesan dwilogi IT dan Stranger Things, serial petualangan anak-anak/ remaja tanggung dengan setting Star Wars jelas menarik.
Bagaimana dengan serial yang mendapat musim baru? Ada The Mandalorian season 3 dan Andor season 2. So far, dari kedua title itu, musim baru Andor adalah serial yang paling kami nantikan. Andor membuktikan bahwa semesta Star Wars begitu massif dan versatile sehingga cerita apapun bisa dihadirkan selama memiliki eksekusi yang tepat.
Andor, berbeda dari title-title Star Wars lainnya, menampilkan peperangan bintang dari sudut pandang paling membumi, dari kelompok grassroot yang mencoba melawan pemerintahan opresif dengan cara-cara mereka yang “terbatas”. Para pemberontak itu menyakini bahwa dari balik pemerintah operasif, ada rasa takut akan perlawanan. Kenapa? Karena pemerintahan opresif tidak memiliki struktur sekuat akar rumput. Di sisi lain, mereka cenderung melihat apa yang di depan dan di atas, tidak menyadari bahwa serangan paling mengejutkan datang dari bawah, ya dari “akarnya”.
Setelah menonton Andor dan melihat berbagai macam storylines dan plot points yang di-setup untuk masa depan Star Wars dari serial-serial yang ada, jujur timbul pertanyaan apakah franchise dari “galaxy yang nun jauh di sana” itu akan lebih fokus ke series dibandingkan film ke depannya? Apakah itu jalan yang benar bagi masa depan Star Wars? Berikut analisis/ opini Play Stop Rewatch.
Serial, Bukan Hal Baru Untuk Star Wars
Sebelum keberadaan The Mandalorian, The Book of Boba Feet, dan Andor, konsep serial sebenarnya bukan hal asing bagi Star Wars. Space Opera ciptaan George Lucas itu berkali-kali tampil di dunia pertelevisian. Dulu, di dekade 1980an, Star Wars pernah menayangkan series animasi seperti Droids dan Ewoks. Dua dekade kemudian muncul proyek animasi 2D Clone Wars yang tayang dari tahun 2003 – 2005 dengan pentolan Samurai Jacks (Gendy Tartakovsky) sebagai produsernya. Tak lama setelah itu, versi reboot dari Clone Wars muncul dalam wujud film (sebagai pilot) dan serial yang tayang dari tahun 2008-2020.
Dari serial-serial itu, Clone Wars versi reboot adalah salah satu yang dikagumi. Digarap oleh Dave Filoni, orang pilihan George Lucas, Clone Wars tak hanya mengapresiasi prequel trilogy yang kerap dikritik itu, tetapi melengkapi (dan mengekspansi) lore-nya.
Clone Wars memberikan warna baru terhadap trilogi prekuel karena alur ceritanya terikat dengan karakter-karakter dari era tersebut dan berkembang lebih dari versi filmnya. Fans jadi mendapatkan konteks lebih terhadap hubungan beberapa karakter seperti Anakin dan Obi-Wan, plan-plan rahasia dari Palpatine, bahkan diperkenalkan karakter-karakter baru yang kemudian dicintai para fans seperti Ahsoka, Captain Rex, Bo-Katan, dan Cad Bane.
Storyline Clone Wars belakangan juga dilanjutkan lewat dua series berbeda seperti Rebels dan The Bad Batch. Karakter-karakter lama seperti Ahsoka, Rex, Bo-Katan, dan Maul memiliki peran yang lebih lagi di sana, membawa rasa nostalgia tertentu bagi para fansnya yang dulu menonton Clone Wars sejak kecil atau muda. Selain itu, karakter-karakter baru seperti Ezra, Sabine, Kanan, dan Hera menjadi iconic dan diingat-ingat oleh fans Star Wars.
Melalui track record tersebut, terlihat jelas bahwa Star Wars memiliki sejarah dan hubungan panjang dengan medium serial. Franchise ini sudah mencoba menggunakan serial sebagai cara untuk menaikan potensi storytelling, worldbuilding, dan juga character development yang lebih detail untuk setiap karakternya. Lewat episode-episode panjang ataupun season, fans dibuat lebih invested dengan apa yang diberikan. Andor, lagi-lagi menjadi contoh, misalnya membuat kami haus untuk melihat langsung cara kerja The Empire di level eselon 1 ke bawah, bagaimana imperial itu begitu rapuh.
Kembali ke pertanyaan tadi, apakah series memang langkah terbaik? Jika iya, siapa yang berhak memimpin direksi baru ini?
Favreau & Filoni & Serial = Masa Depan Franchise Star Wars?
Tiga nama terlintas jika sudah berbicara soal siapa yang ideal mengarahkan pengembangan kisah Star Wars. Kathleen Kennedy, Dave Filoni, dan Jon Favreau. Dari dua di antaranya, Favreau dan Filoni adalah nama yang paling dekat dengan fans.
Favreau dan Filoni bukan figur kacangan. Keduanya sudah berpengalaman menggarap franchise besar, tak terkecuali Star Wars.
Jon Favreau, selain menjadi aktor di Marvel Cinematic Universe (MCU), ia juga pernah memiliki peran sebagai sutradara Iron Man dan Iron Man 2. Ia yang meletakkan batu fondasi untuk MCU lewat perannya sebagai sutradara di kedua film itu. Dari sana, Jon Favreau mendapatkan experience yang dibutuhkan untuk menjalankan hal yang sama untuk Star Wars. Terlihat melalui series The Mandalorian dan The Book of Boba Fett, ada direction yang jelas, ada plan, yang kemudian membantu lahirnya serial-serial baru.
Dave Filoni sendiri, sebelumnya dijelaskan, dia memang sudah memiliki peran besar bagi Star Wars sebagai orang kepercayaan George Lucas. Ia yang menggarapn reboot dari Clone Wars dan kemudian mengembangkan Rebels. Bersama Favreau, Filoni kemudian membuat dua series live action yaitu The Mandalorian dan The Book of Boba Fett. Di sana, keduanya memperkenalkan karakter baru seperti Din Djarin dan Grogu, serta memberikan nafas baru untuk tokoh lama seperti Boba Fett.
Sejak Favreau dan Filoni didapuk sebagai showrunners, memang kian kentara saga Star Wars semakin konsisten (dan fokus) di medium serial tv. Dari sekian banyak proyek yang akan datang, hanya 1 yang dikabarkan untuk medium layar lebar yaitu Rogue Squadron dan itupun statusnya tak jelas sekarang karena keluarnya sutradara Patty Jenkins. Sisanya? Dalam wujud serial.
Underperformnya trilogi sekuel secara kritik, arguably, ikut berperan dalam membuat fokus pengembangan franchise Star Wars condong ke medium serial. Tiga film terakhir dianggap gagal mengekspansi lore Star Wars, bahkan terjebak di pola kisah yang sama dengan trilogi sebelumnya. Ketika perubahan besar coba dilakukan, fans belum siap dengan perubahan yang terlalu cepat. Medium serial dirasa lebih pas untuk melakukan ekspansi dan perubahan secara bertahap.
Melalui duo Favreau dan Filoni, bisa dilihat bahwa series Disney Plus Star Wars sudah memiliki kualitas yang dianggap banyak orang lebih baik dari sequel trilogi yang dibuat oleh J.J. Abrams dan Rian Johnson. Semuanya mengacu terhadap planning yang jelas, yang dikembangkan layaknya suatu shared universe seperti MCU. Tiap alur cerita memiliki hubungan satu dengan lainnya dan karakter yang bisa melompat-lompat dari satu series ke series lainnya, bahkan ke film jika perlu.
Perencanaan yang jelas dari Favreau dan Filoni membuat series-series Star Wars yang ada berasa lebih utuh atau menjadi suatu kesatuan, berbeda dengan sequel trilogy yang terpecah belah dan berbeda.
Konklusi
In the end, perencanaan adalah hal yang diperlukan oleh franchise sebesar Star Wars. Franchise itu sudah terlalu besar untuk dibiarkan berkembang secara liar. Planning adalah hal yang membuat franchise seperti Marvel Cinematic Universe bisa bertahan lama dan membuat para fans tertarik dengan apa yang disediakan.
So far, melalui series Disney Plus Star Wars yang sudah dirilis dan akan dirilis, kita bisa melihat bahwa ada arah yang jelas ke mana franchise ini mau dibawa. Mungkin lebih tepatnya ke arah yang menjanjikan, tanpa membuat banyak orang mudah menebak-nebak tentang apa yang akan terjadi. Franchise Star Wars memiliki potensi berkembang di luar saga Skywalker jika benar-benar ada niat untuk mengeksplorasinya. Coba, siapa yang menduga Andor akan sukses secara kritik dengan karakter-karakter yang nobody dengan feel yang tidak terasa seperti Star Wars?
Isaac William Jefferson Mandagie dan Istman MP
2 comments
[…] mengalami lonjakan konten. Dari IP Star Wars, misalnya, rilis The Mandalorian, Tales of The Jedi, Bad Batch, A Book of Boba Fett, Obi-Wan, […]
[…] Star Wars Disney+ The Mandalorian akhirnya kembali lagi hari ini. Setelah 2.5 season (ya, The Book of Boba […]