Semenjak memenangkan Best Actress pada Academy Award 2013 lewat film komedi romantis Silver Lining Playbook (2012), Jennifer Lawrence mulai sering tampil di berbagai film-film berskala besar seperti American Hustle (2013), Serena (2014), Joy (2015), Passengers (2016), Red Sparrow (2018), dan terakhir Don’t Look Up (2021) yang membuatnya menjadi salah satu aktris terbaik Hollywood saat ini. Mulai tahun lalu, ia mulai mencoba menjadi seorang produser dan telah membuat dua film walaupun bisa dibilang masih skala kecil. Salah satunya berjudul No Hard Feelings (2023).
No Hard Feelings merupakan film kedua di mana Jennifer Lawrence menjadi pemeran utama sekaligus terlibat sebagai produser setelah film Causeway (2022) yang cukup menuai banyak pujian dan bahkan sempat mendapat nominasi di Academy Awards 2023 untuk Best Supporting Actor . Selain J-Law (Julukan Jennifer Lawrence), film yang diproduseri oleh Columbia Pictures ini juga diperankan oleg Andrew Barth Feldman, Laura Benanti, Natalie Morales, dan Matthew Broderick. Film ini disutradai oleh Gene Stupnitsky yang cukup dikenal sebagai pembuat film komedi dewasa seperti Good Boys (2019) dan Bad Teacher (2011).
Berdurasi 103 menit, No Hard Feelings merupakan film Adult Romantic Comedy yang bercerita tentang Maddie (Jennifer Lawrence), seorang sopir mobil aplikasi dan bartender yang berada di ambang kebangkrutan dan rumahnya hendak disita. Untungnya, dia menemukan sebuah pekerjaan menarik. Sepasang orangtua kaya raya mencari seorang perempuan muda yang mampu membuat anak mereka , Percy Becker (Andrew Barth Feldman), seorang remaja umur 19 tahun culun, kuper, dan belum pernah berpacaran, dapat kehilangan keperjakaannya sebelum kuliah.
Awalnya Maddie menganggap mudah pekerjaan ini. Namun, ternyata Percy sangat sulit ditebak dan butuh kerja keras agar dapat meyakinkannya. Sebuah pekerjaan yang ia anggap sepele malah berubah menjadi salah satu pekerjaan tersulit dalam hidupnya
Satu Kata untuk Jennifer Lawrence di No Hard Feelings: Konyol!
Tanpa meninggikan ekspektasi saat menonton film ini, No Hard Feelings adalah sebuah tontonan yang menyenangkan dan penuh aksi-aksi kocak dan konyol dari para pemerannya apalagi dengan komedi khas Amerika yang banyak slapstick. Bisa jadi Maddie adalah peran paling konyol dan aneh yang pernah dilakukan oleh Jennifer Lawrence. Menjadi Seorang perempuan penggoda yang akan melakukan apapun demi mendapat uang jauh berbeda dengan film-film Jennifer Lawrence sebelumnya.
J-Law sangat berhasil membawa film yang plotnya tidak istimewa ini to the next level dengan berbagai aksi konyol tapi hot/ Salah satu memorable scene di pantai benar-benar bikin saya tertawa dan di luar nalar bisa melihat pemenang Academy Awards bertingkah sekocak itu. Dapat dikatakan film ini menjadi ajang senang-senang seorang Jennifer dengan alur yang ringan dan fun dibanding film Causeway yang cenderung berat dan komplikatif.
Andrew Barth yang berperan sebagai Pecker dapat memerankan karakternya dengan sangat baik dan menjadi anti-tesis seorang Maddie dengan kepribadiannya yang introvert, culun, dan tidak pernah bermain dengan siapapun selain di game. Ia bahkan belum pernah jatuh cinta dalam hidupnya. Andrew berhasil menjalin chemistry dengan J-Law dengan baik dan mampu bertransformasi menjadi sosok yang konyol dan di luar nalar juga. FYI, demi memerankan film ini, Andrew bahkan rela mengambil cuti kuliahnya di Harvard University.
Topik Sensitif yang Dapat Dijadikan Komedi Dewasa Namun Ringan
Bisa dibilang tak banyak yang bisa dicermati pada film ini karena pada dasarnya No Hard Feelings merupakan sebuah karya yang pure untuk dinikmati sebagai hiburan pelepas stress tanpa terlalu perlu memikirkan apa makna tersirat di film ini. Bisa dibilang juga film ini merupakan fan service untuk seorang Jennifer Lawrence yang dapat dikatakan cukup lama tidak berperan di sebuah film komedi yang ringan seperti No Hard Feelings.
Tapi jika masih kekeh ingin mencari pesan tersirat pada film ini, ada sebuah pendapat menarik dari salah satu kritikus film bernama Carmella D’Acquisto dalam majalah Bust yang mengatakan bahwa film ini adalah bentuk ‘pengakalan’ hubungan romansa antar generasi yang dapat dikemas secara lucu dan menarik. Hal yang dimaksud dari bentuk ‘kecerdikan’ di film ini adalah karakter perempuan dibuat lebih tua dan menggoda seorang remaja cowo yang masih berusia 19 tahun. Jika Penulis bertanya bagaimana kalau dua gender tersebut dibalik dimana yang lebih tua adalah pria dan yang remaja merupakan perempuan? Sepertinya kita sudah tahu jawabannya hehehe yang intinya memicu timeline yang panas di media sosial.
Masih belum puas? Sophie Butcher dari majalah Empire mengatakan jika saja film ini tidak dikemas dalam bentuk komedi, film ini akan menjadi menjijikan dalam arti Maddie dan orangtua Percy melakukan cara-cara kotor agar Maddie bisa mendapat apa yang diinginkan dan Percy megalami hal yang orangtuanya inginkan. Topik yang sebenarnya sensitif tersebut mampu dikemas secara ringan oleh Gene Stupnitsky.
Mengakhiri review ini, No Hard Feelings merupakan sebuah tontonan yang menarik dan mampu melepas stress ditengah problematika kehidupan yang begitu berat dan berliku ini. Film ini juga menjadi pelepas dahaga seorang Jennifer Lawrence yang dalam satu dekade terakhir yang selalu bermain film yang berat-berat. Andrew Bart juga mampu menjalani debut peran besar pertamanya dengan baik. Film ini mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Jumat, 8 September 2023, jangan lupa film ini untuk orang Dewasa ya and Happy Watching!.