Film Shazam! Fury of The Gods kembali melanjutkan kisah Billy Batson dan keluarganya menjadi seorang superhero bernama Shazam. Tidak seperti Batman yang penuh dedikasi, sayangnya Billy sekeluarga memiliki masalahnya masing-masing sehingga mereka tidak fokus ke dalam kehidupan superheronya.
Masih diperankan Zachary Levy dan Asher Angel yang di mana film pertamanya berfokus pada kisah Billy mencari apa arti keluarga, Shazam! Fury of The Gods fokus pada hal lain. Film ini bercerita soal bagaimana Billy mengerti apa itu arti pengorbanan dan mulai menaruh prioritas terhadap keluarganya. Dalam prosesnya, ia berhadapan dengan musuh baru, Daughter of Atlas, yang terdiri atas Kalypso (Lucy Liu), Anthea (Rachel Zelger), dan Hespera (Helen Mirren).
Bisa dibilang film kedua dari Shazam ini merupakan peningkatan secara keseluruhan dari film pertamanya. Walau tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar menggebrak, apa yang ada adalah peningkatan dari prekuelnya. Well, seperti pepatah lama, don’t fix it when it’s not breaking.
Jangan mengharapkan film ini memiliki laga dengan daya rusak seperti Black Adam. Seperti film pertamanya, Shazam! Fury of The Gods sangat fokus terhadap komedi yang terlihat lebih brutal dan sarat referensi pop culture. Laga seperti dinomorduakan walau trailer memberi kesan sebaliknya.
Pendekatan tersebut membuat aksi superhero di film ini terlihat sangat biasa saja meski banyak memiliki banyak aerial superhero fight scene. Sederhananya, laga seperti terkesan hanya sekadar ada dan tidak dipikirkan secara matang untuk koreografinya. Patut disayangkan, minim sekali adegan-adegan yang memiliki visual secara estetik.
Pendekatan yang lebih fokus ke komedi juga berdampak pada treatment villainnya juga. Para villain di sini tidak seserius dan semenyeramkan Doctor Sivana yang diperankan Mark Strong. Malah, keberadaan villain di film ini sedikit banyak mengarah ke romance plot Shazam untuk memberikan bumbu konflik tersendiri yang juga gak kuat pada ujungnya. Sangat disayangkan, aktor sekelas Lucy Liu dan Helen Mirren sangat disia-siakan sekali kemampuan aktingnya.
Berkaca pada dua situasi di atas, jangan berharap terhadap kedalaman karakter dari para “saudara” Shazam juga. Selain Billy dan Freddy, subplot karakter lainnya hanya numpang lewat dan sekadar disebut tanpa ada pengembangan karakter yang di-emphasizes.
Hal yang bisa dikatakan, mulailah untuk tidak menganggap serius plot dan keputusan-keputusan karakter yang ada di Shazam! Fury of The Gods, termasuk akan resolusinya. Pergilah menonton film ini dengan ekspektasi di kepala bahwa Shazam! Fury of The Gods adalah film komedi superhero. Pasti terhibur kok.
Terlepas dari segala kekurangannya, banyak kejutan-kejutan yang ditampilkan di sini seperti cameo di akhir dan CGI naga dan monster sangat detail.
Mengakhiri review ini, sebagai popcorn movie, Shazam! Fury of The Godss termasuk berhasil memberikan hiburan yang memuaskan. Terasa sangat amat cocok untuk ditonton bersama keluarga, apalagi ada isu-isu soal foster parent dan tanggung jawab terhadap anggota keluarga di dalamnya.
Film Shazam! Fury of The Godsakan tayang pada 15 Maret 2023.