Lelah akan hidup dan kerja itu adalah hal yang pasti. Itu mengapa setiap orang butuh yang namanya healing. Siapa yang menyangka ternyata Pokemon juga butuh healing? Bertahun-tahun kita disuguhi petualangan Ash & Pikachu menjadi pasangan Trainer & Pokemon terbaik sedunia (setelah kalah berkali-kali), tapi baru kali ini kita diperlihatkan sisi lain dari the world of Pokemon.
Pokemon Concierge bercerita tentang Haru, seorang perempuan muda yang tidak santai, penuh anxiety, dan lelah akan hidup in general. Ia menerima pekerjaan menjadi seorang concierge di Pokemon Resort yang berlokasi di sebuah pulau indah bak surga. Dalam pekerjaan itulah Haru belajar untuk hidup lebih santai sekaligus membantu para Pokemon dalam semua masalah yang mereka alami whilst having fun!
Pokemon seperti yang kita tahu adalah franchise yang umurnya cukup tua. Sebagian besar fansnya yang sudah memainkan gamenya semenjak era Pokemon Red & Blue sudah pasti sekarang berada pada umur orang kerja. Haru adalah penggambaran yang sangat pas bagi fans-fans tersebut, termasuk Penulis sendiri yang selalu menjadikan bermain game Pokemon sebagai bentuk healing. Kesannya memang tidak terlalu deep tapi sebenarnya setiap interaksi Haru dengan staff lain dan dengan para Pokemon cukup mengena di hati.
Pokemon Stop Motion
Bertahun-tahun kita sudah melihat Pokemon dalam berbagai style visual. Mulai dari visual game, Anime bahkan yang terakhir CGI super realistis seperti di film Detective Pikachu. Namun serial ini tampil beda yakni via Stop Motion Animation.
Pemilihan stop motion animation adalah pilihan yang tepat untuk Pokemon Concierge. Selain unik, aspek realistis yang tergambar dalam film Detective Pikachu juga turut tergambarkan tanpa menghilangkan aspek animenya. Semua karakternya ekspresif dan menggemaskan.
Setiap jenis Pokemon tergambar dengan baik sesuai jenis mereka masing-masing. Contoh, Pokemon berbulu seperti Pikachu akan menggunakan bahan bludru sedangkan Pokemon jenis air seperti Mudkip seperti terbuat dari wax dan terlihat licin.
Tidak hanya secara visual, musiknya juga turut membawa penonton kedalam feeling healing di pulau tropis. Bayangkan saja menonton Pokemon Concierge di pinggir pantai… pasti bakal Super Effective. Jangan lupakan juga theme songnya yang catchy disetiap end credits. Jangan diskip!
Kecepetan, Untungnya Berkesan
Problem utama Pokemon Concierge hanyalah satu: SEBENTAR BANGET! Hanya 4 episode, Pokemon Concierge dapat dihabiskan hanya dengan waktu 2 jam saja. Sebagai bentuk relaxing dan healing, rasanya tidak cukup dan meninggalkan taste “we want more” yang amat sangat kental.
Semoga saja Pokemon Company melihat kalau fans tidak melulu ingin melihat Pokemon bertarung satu sama lain. Fans juga senang melihat tingkah laku menggemaskan monster-monster favorite mereka. Buktinya Pokemon Snap diam-diam jadi game favorite fans.
Overall, serial ini bagaikan liburan musim panas bagi karyawan yang cutinya terbatas. Ditunggu lama tapi habis tak terasa. Presentasinya unik, ceritanya walaupun singkat tapi mengena di hati terdalam. Baik fans maupun non-fans pasti dapat menikmati setiap episode lucu penuh tingkah laku menggemaskan para Pokemon.
Penulis hanya berharap untuk season 2, jumlah episodenya ditambah menjadi tak terhingga agar kita bisa terus relax dan healing bersama Pikachu & Friends.