6 April 2023 lalu Netflix merilis title berjudul Beef, sebuah karya terbaru dari A24 yang terkenal akan produk-produk “nyentriknya” seperti X, Midsommar, VVitch, Uncut Gems, dan tidak lupa Everything Everywhere All At Once. Bedanya, Beef bukan berwujud film seperti produk A24 selama ini, melainkan serial. Bayangkan “kegilaan” ala A24 dalam durasi yang lebih panjang.
Diciptakan oleh Lee Sung Jin, Beef adalah serial 10 episode dengan bintang utama Steven Yeun (The Walking Dead, NOPE) dan Ali Wong (Always Be My Baby, Birds of Prey). Keduanya memerankan Danny Cho dan Amy Lau yang berseteru sepanjang serial alias “Beef”.
Perseteruan keduanya dimulai ketika Danny tanpa sengaja hampir menabrak mobil di supermarket. Gara-garanya, Amy, yang mengendarai mobil tersebut, nyelonong begitu saja ketika Danny memundurkan mobilnya. Namun, alih-alih meminta maaf, Amy malah membunyikan klakson mobil keras-keras dan mengacungkan jari tengah ke Danny.
Tidak terima, Danny bergegak mengejar mobil Amy. Kejar-kejaran liar terjadi di antara keduanya dan berakhir ketika mobil Danny disudutkan oleh Amy yang, dengan sengaja, berniat menabraknya. Untung saja, Amy menahan diri dan membiarkan Danny jantungan di mobilnya.
Danny, yang masih tidak terima, mulai memburu Amy. Nopol mobil Amy ia ingat, ia telusuri rumahnya, dan dendam ia balaskan. Rumah Amy diobrak-abrik oleh Danny. Apa yang terjadi selanjutnya bisa ditebak, rangkaian aksi balas dendam di antara keduanya, dari hal paling kecil hingga skala paling gila yang mengubah hidup mereka berdua.
Dengan premis yang terasa simple serta dominannya unsur komedi sepanjang 10 episode ini, series Beef tidak bisa dikatakan sebagai series yang mempunyai cerita dan konflik yang dangkal. Eksplorasinya terhadap frustasi dan mental wellness begitu apik.
Peristiwa ‘road rage’ antara Danny dan Amy sendiri tidak terjadi dengan sendirinya. Hal itu adalah klimaks, bahkan ledakan, dari rasa frustasi yang mereka pendam bertahun-tahun.
Mengutip kata Joker, “it just take one bay day to turn to sanest person into the most insane”. Ketika keduanya bertemu untuk pertama kalinya, mereka tidak baik-baik saja. Baik Danny dan Amy, saat itu, adalah granat berjalan yang pinnya siap ditarik sewaktu-sewaktu. Ketika keduanya bertemu, pin itu ditarik, dan meledak lah mereka, dengan dampak destruktifnya dirasakan satu sama lain.
Betapa destruktifnya dampak tersebut bisa dilihat dari bagaimana skala balas dendam yang keduanya lakukan terus dan terus naik. Childish? Mereka sudah bodo amat. Di titik tersebut, tujuan mereka hanya satu, menyakiti lawan sekaligus menyalurkan rasa frustasi mereka. Pertemuan keduanya di supermarket adalah “blessing in disguise” untuk keduanya, tapi “neraka” bagi orang-orang di sekitar mereka.
Untungnya, konflik dalam series Beef tidak melulu tentang balas dendam. Jika begitu adanya, serial ini bisa terasa membosankan begitu cepang. Lee Sung Jin menyelipkan beberapa isu-isu kehidupan lainnya, dari konflik rumah tangga, loneliness, house husband, working mom, mertua kolot, kebangkrutan, dan masih banyak lagi. Isu-isu itu mewarnai sekaligus memberi konteks kenapa konflik antara Amy dan Danny bisa begitu destruktif.
Kerumitan Beef keduanya tidak akan terwujud dengan baik di layar jika bukan karena chemistry yang apik antara Steven Yeun dan Ali Wong. Keduanya terasa sangat menyatu dan sepadan di berbagai scene. Konflik dan rasa benci di antara keduanya pun begitu convincing. Hal itu dapat dilihat dari perubahan ekspresi, gestur, emosi, hingga nada bicara mereka. Semuanya terasa sempurna dibawakan oleh Steven Yeun dan Ali Wong.
Sebagai catatan, Beef pun tidak berfokus pada Danny dan Amy saja, tetapi juga memperhatikan hubungan mereka dengan orang di sekelilingnya. Pembangunan karakter-karakter support digarap dengan baik dan menunjukkan bahwa semua karakter mempunyai peran penting dalam hidup Danny dan Amy, termasuk kekacauan hidup keduanya.
Semua hal itu didukung dengan scoring dan cinematography yang tepat dan sangat ‘tipikal garapan A24’ di berbagai episode. Dalam hal ini penulis merasa patut memberikan applause untuk Lee Sung Jin dan tim A24 yang menggarap series ini.
Mengakhiri review ini, penulis merasa series Beef ini bisa digolongkan sebagai salah satu series Netflix terbaik yang rilis sejauh ini, apalagi digarap oleh studio A24 yang merupakan salah satu Production House terbaik saat ini. Berbagai nilai kehidupan juga dapat diambil oleh penonton melalui cerita kehidupan Danny dan Amy dan kehidupan karakter – karakter pendukung lainnya. Dan yang terpenting, pesan moralnya, balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah.