Spartacus (Source: IMDB)

Rayakan Hari Buruh Dengan 5 Film Ini

Tanggal 1 Mei tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buruh Internasional yang digagas oleh organisasi sosialis ‘Internationale Kedua’ pada tahun 1890. Hal tersebut digelar sebagai pengingat Kericuhan Haymarket di Chicago, Amerika Serikat, empat tahun sebelumnya, ketika para buruh yang mogok kerja dibubarkan oleh kepolisian dengan cara kekerasan. Harapannya, tanggal 1 Mei menjadi representasi perjuangan kaum buruh dan kelas pekerja lainnya untuk memperoleh hak-hak mereka.

 

Hari buruh sendiri juga terinspirasi perjuangan  melawan industri kapitalisme sebagaimana ditulis oleh Vladimir Lenin dalam salah satu pamfletnya pada tahun 1904. “Kebangkitan mereka untuk hidup sadar kelas, solidaritas mereka dalam perjuangan melawan semua paksaan dan penindasan manusia oleh manusia, perjuangan untuk membebaskan jutaan pekerja dari kelaparan, kemiskinan, dan penghinaan.”

 

Nah, bagi sinepil seperti kita, salah satu cara terbaik untuk memperingati Hari Buruh adalah dengan menonton film bertema terkait. Berikut  playlist 5 film yang menggambarkan keresahan kelompok kelas pekerja untuk memperingati Hari Buruh Internasional.

 

 

Spartacus (1960)

Spartacus (Source: IMDB))

Spartacus (Source: IMDB))

Perjuangan kaum pekerja tidak dimulai dari abad ke -19, namun telah muncul sejak lama. Salah satunya adalah dari Perang Budak Ketiga yang timbul di masa Kekaisaran Romawi tahun 73 SM yang dipimpin oleh Spartacus, seorang budak dan mantan gladiator yang memimpin 120.000 budak melarikan diri dari wilayah Romawi.

 

Kisah tersebut kemudian difilmkan oleh Stanley Kubrick dengan pemeran ansembel Kirk Douglas sebagai Spartacus dan Laurence Olivier sebagai jenderal Marcus Licinius Crassus yang bertugas menumpas pemberontakan. Meski pemberontakan berhasil ditumpas dan Spartacus disalib, namun perjuangannya menginspirasi perjuangan kelas pekerja berabad-abad setelahnya.

 

 

On the Waterfront (1954)

On The Waterfront (Source: IMDB)

On The Waterfront (Source: IMDB)

Kisah perjuangan buruh dan kelas pekerja tidak selamanya mulus dengan sering kali banyak pihak yang ingin menindas mereka demi keuntungan ekonomi semata. Hal ini tergambarkan dalam film On the Waterfront yang disutradarai oleh Elia Kazan dan dibintangi aktor legendaris Marlon Brando sebagai Terry Malloy, seorang buruh pelabuhan yang bekerja untuk bos serikat pekerja yang korup dan memeras para pekerja.

 

Menyadari jalannya yang salah dan merugikan sesama pekerja pelabuhan, Terry memutuskan bersaksi melawan bosnya yang korup dan bergabung dengan para pekerja pelabuhan menghadapi penindasan mereka.

 

 

The Land (1969)

The Land (Source: IMDB)

The Land (Source: IMDB)

Perjuangan kelas pekerja tak hanya terjadi di daerah perkotaan, namun juga di pedesaan dimana sering terjadi konflik antara petani yang bekerja menggarap sawah dengan pemilik tanah yang berusaha meraup keuntungan besar dari petani. Drama karya salah satu sineas Mesir paling berpengaruh ini, Youssef Chahine, mengangkat tema terkait dengan berfokus pada konflik kehidupan antara petani dengan pemilik tanah di pedesaan Mesir tahun 1930-an.

 

Di balik kisah tersebut, Chahine juga menggambarkan bagaimana konflik tanah demi bertahan hidup, agama yang seharusnya membimbing keharmonisan hidup manusia menjadi alat represi, hingga pengkhiantan demi kepentingan politis.

 


Pride (2014)

PRIDE (Source: IMDB)

PRIDE (Source: IMDB)

Perjuangan kelas pekerja yang melawan penindasan berbagai pihak juga didukung oleh kelompok minoritas LGBT seperti pada Pemogokan Penambang Inggris/UK Miners’ strike pada tahun 1984-1985. Dalam film yang disutradarai Matius Warchus dan dibintangi Bill Nighy, para pemogok kerja di desa kecil di Wales berada di antara dilema antara menerima bantuan aktivis LGBT dengan perspektif mereka tentang LGBT. Di tengah-tengah pemogokan dan kecurigaan, mereka mesti saling bahu-membahu bertahan hidup di tengah persekusi negara lewat aparat polisi.

 

 

Roma (2018)

ROMA (Source: IMDB)

ROMA (Source: IMDB)

Kehidupan kelas pekerja tak hanya dilalui lewat peluh keringat dan asap industri dari buruh pabrik, tetapi juga kesibukan dan kerentanan ekonomi yang dialami oleh para asisten rumah tangga (ART). Film yang disutradarai dan ditulis oleh sineas Meksiko Alfonso Cuaron mengisahkan seorang ART bernama Cleo yang bekerja di keluarga menegah ke atas di perumahan ibukota Meksiko.

 

Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota, Cleo harus melalui berbagai drama kehidupan yang menimpa dirinya dan keluarga tempatnya bekerja. Oleh Alfonso Cuaron, Roma menggambarkan kerasnya kehidupan ART yang berasal dari suku pribumi dan pentingnya lingkungan yang memberikan kenyamanan.

Bagikan:

Anda Juga Mungkin Suka

Leave a Comment

seventeen + seventeen =