Belum banyak yang tahu fun fact Nagih Janji Cinta yang diperankan oleh Marsha Aruan. Film cinta beda kasta memang selalu menarik diikuti. Genre yang diusung adalah komedi romantis. Film Nagih Janji Cinta disutradarai oleh Rizki Balki dan sang aktris beradu peran dengan Irzan Faiq. Film yang satu ini syuting di Solo Jawa Tengah. Marsha Aruan dan Faiq berbagi cerita soal romantika syuting di tengah pandemi Covid dan pembacaan naskah melalui zoom karena positif Covid.
Tidak hanya Marsha saja tapi film yang satu ini juga diperkuat oleh Wanda Hamidah dan Sujiwo Tejo. Diharapkan kehadiran film ini menjadi angin segar di tengah genre horor yang lebih mendominasi dalam setahun terakhir. Agar Anda tidak penasaran simak fun fact Nagih Janji Cinta yang menarik berikut ini:
Cinta Beda Kasta
Film Nagih Janji Cinta mengangkat kisah antara Bagas dan Ajeng yang memiliki perbedaan kasta. Di film Ajeng merupakan keturunan ningrat yang ada di Solo sedangkan Bagas hanya orang biasa. Kisah cinta mereka tidak berjalan mulus. Alasannya karena orang tua Ajeng ingin menjodohkan Ajeng dengan putra bangsawan lain.
Ajeng merupakan anak dari priyayi R.M. Tjokrodiningrat yang diperankan Sujiwo Tejo dan Rahayu yang diperankan Wanda Hamidah. Ajeng sangat mencintai Bagas seorang anak yatim yang dibesarkan oleh ibunya, Lastri yang diperankan Sruti Respati. Ibunya bekerja sebagai buruh tani. Bahas kuliah di UNS dengan modal beasiswa. Sedangkan Ajeng akan dijodohkan dengan Satrio yang diperankan Ady Sky seorang dokter muda.
Rela Hitamkan Kulit
Saat pertama bertamu dengan Rizki Balki, Irzan Faiq dinilai terlalu metropolis. Untuk menyelami karakter Bagas yang latar belakangnya orang susah, sang aktor diberikan tugas atau pekerjaan rumah. Sang sutradara menyuruh untuk menghitamkan kulit, rambut diturunkan dan baju memang polos, akan tetapi badan bungkuk. Nah, saat mencoba fitting tes make up dan sebagainya ternyata pas dihitamkan dan ada jerawatnya. Sang sutradara pun merasa oke karena ia sudah bukan Irzan lagi.
Wisata Kuliner Di Solo
Fun fact Nagih Janji Cinta selanjutnya adalah pertama kali bagi Marsha Aruan dan Irzan Faiq bertemu dalam sebuah proyek. Menjadi tugas berat menanti yaitu membangun chemistry agar tampak tidak berjarak saat di depan kamera. Hari pertama baca naskah sempat ketemu Cuma karena Marsha positif Covid. Dalam hati Irzan mengaduh karena waktu itu ada syuting juga. Sisa hari itu ia nggak bertemu dengan Marsha sehingga harus mendalami karakter sendiri. Chemistry baru didapatkan di Solo karena kuliner bareng.
Ngomong Jawa di Film
Karena latar belakangnya ada di Solo, film Nagih Janji Cinta dibangun dengan banyak cara. Salah satu cara yang dilakukan dipandu coach asli Solo untuk mengawal penggunaan logat dan cara berbahasa Jawa. Coach memberikan tantangan di lokasi syuting, saat masuk set tidak boleh menggunakan bahasa Indonesia, tetapi wajib menggunakan Jawa medok.
Terasa Kekeluargaannya
Fun fact Nagih Janji Cinta yang terakhir adalah berasa sekali kekeluargaannya. Setelah selesai syuting tetap berkumpul dan main. Kru syuting dan pemain sampai membuat angkringan sendiri di lorong hotel jadi benar-benar seru. Selain itu juga mengeksplorasi kota Solo dengan naik becak bareng-bareng jadi benar-benar seru.
Cinta beda kasta dan agama sering dijadikan sebagai konsep dan tema sebuah film. Memang alur cerita terlihat klise ya, mulai dari pertentangan dari pihak keluarga, konflik yang terjadi hingga klimaks dan ending cerita bisa ditebak. Akan tetapi film dengan tema beda kasta ini tetap menarik untuk ditonton kok. Anda bisa mengambil nilai dari film tersebut yaitu perbedaan itu tetap ada bahkan sangat relate dalam kehidupan kita, seperti beda strata sosial dan sebagainya.
Setelah membaca fun fact Nagih Janji Cinta, apakah Anda tertarik untuk menontonnya? Semoga informasi ini bermanfaat ya!