Ketika A Minecraft Movie, adaptasi game berjudul sama, diumumkan, jujur gak bisa ngebayangin filmnya bakal jadi kayak apa. Bagaimana tidak, Minecraft itu game building management dan adventure di mana story itu elemen kesekian. Experience gamernya dalam membangun sesuatu segila mungkin lebih ditonjolkan dibanding world buildingnya. However, boy oh boy, A Minecraft Movie melebihi ekspektasi gw sebagai gamer Minecraft.
Kisah A Minecraft Movie disampaikan dari sudut pandang empat individu — Garrett “The Garbage Man” Garrison (Jason Momoa), Henry (Sebastian Eugene Hansen), Natalie (Emma Myers), dan Dawn (Danielle Brooks. Merek tiba-tiba terhisap portal misterius dan terlempar ke Overworld, dunia kubik yang penuh imajinasi. Di sana, mereka bertemu dengan Steve (Jack Black), seorang ahli pembuat (crafter) yang akan membantu mereka memahami dunia tersebut.
Bersama-sama, mereka harus menguasai keterampilan bertahan hidup, menghadapi ancaman seperti Piglin dan Zombie, serta menemukan cara untuk kembali ke dunia nyata. Perjalanan ini menantang mereka untuk berani dan menghidupkan kembali kreativitas unik masing-masing—kualitas yang penting untuk sukses di dunia nyata.

A Minecraft Movie (Source: IMDB)
Overall, to put it simple, A Minecraft Movie adalah love letter ke game Minecraft itu sendiri dan secara spesifik ditujukan untuk fansnya, baik yang hardcore maupun casual. Ada banyak sekali referensi, easter egg, fan service, dan inside joke yang bakal bikin fans cheering sepanjang filmnya. Sedikit banyak mengingatkan dengan Lego The Movie.
Nah, implikasi dari pendekatan itu, film ini jadi lebih terasa appealing bagi mereka yang gemar memainkan Minecraft dibanding mereka yang belum pernah menyentuh gamenya sama sekali. Namun, apakah berarti film ini sulit diakses untuk mereka yang awam? Not really.
In some way film ini tetap accessible untuk penggemar baru. Hal itu dilakukan sutradara Jared Hess (Napoleon Dynamtie, Nacho Libre) dengan memberikan eksposisi perihal substansi Minecraft dan dunia Overworld. Di bagian awal pun ada pengenalan yang cukup untuk semua karakter penting di A Minecraft Movie. Cuma, ya, emotional damagenya kurang.

A Minecraft Movie (Source: IMDB)
Kesetiaan A Minecraft Movie terhadap sumber aslinya tidak berhenti pada penekanan mine and craft-nya, tetapi juga visualisasinya. Sutradara Jared Hess berusaha menjaga experience audio visual filmnya sedekat mungkin dengan gamenya, even desain karakter dunia overworld yang kotak kubus itu. Awalnya memang terasa aneh melihat Garret cs tampak manusiawi sendiri dibanding makhluk-makhluk lainnya. But, in the end, di situlah charmnya film ini.
Ketika karakter manusia bisa berinteraksi sama makhluk kotak-kotak, di situlah titik logic gak berlaku di A Minecraft movie. It’s fun, konyol, sampai ke tahap random. Dan, itu terbantu casting Jack Black sebagai Steve. He seems having fun playing his character. Dan, seperti Mario Bros Movie dan film film Jack Black lainnya, di mana ada dia maka akan ada musical number di filmnya.
Sadly, konflik di film ini gak dibangun dengan baik. The villain, Malgosha, dan her minions (piglins) nggak berasa jahatnya. Malgoshanya sendiri gak berasa villainya menurut penulis. Kekurangan lainnya ada pada sisi joke yang masih hit an miss.

A Minecraft Movie (Source: IMDB)
In the end, A Minecraft Movie adalah film yang memang ditujukan untuk fans setianya. Semua didesain khusus ke sana, untuk memberikan experience paling berkesan, yang kian tegas dengan adanya penghormatan ke TechnoBlade. Ia adalah salah satu gamer Minecraft ternama yang wafat usai berjuang melawan kanker.
Jika kalian penonton baru, film ini cukup accessible, but you’ll see it in a different way. Kalian gak akan melihat film ini, dengan segala keanehannya, sebagai ekstensi dari franchise Minecraft, tetapi sebagai film adventure yang terasa cringe. So, keep your expectation in check ya.
TIFFANY, ISTMAN MP