Play Stop Rewatch, Jakarta – Meski sudah jarang terlihat batang hidungnya di layar lebar, harus diakui Stephen Chow tetap rajanya komedi Hong Kong. Mempopulerkan sub-genre komedi Mo Lei Tau yang absurd dan non-sense, film-film Chow selalu sukses mengocok perut dari awal hingga akhir. Uniknya, tidak sedikit juga film-filmnya yang berhasil menyisipkan bumbu romance, laga, dan drama.
Biasanya, jika ada Chow di sebuah film, maka akan ada aktor (alm) Ng Mant Tat juga di film tersebut. Dikenal dengan julukan Paman Tat, karena sering mendapat peran Paman, Ng Man Tat kerap sukses mengimbangi kegilaan Chow untuk menghadirkan komedi yang chaotic dan nyentrik.
Bagi penulis, film-film Chow (dan Bo Bo Ho) adalah teman semasa libur sekolah dulu. Tak jarang penulis merekam film-film mereka dengan VHS untuk kemudian ditonton bersama saat hari raya, seperti Imlek. Nah, mumpung pas momennya, ini 10 film-film Stephen Chow dan Paman Tat yang cocok ditonton saat Imlek bareng keluarga.
1. Shaolin Soccer
Suka anime Captain Tsubasa? Maka kalian akan menyukai Shaolin Soccer. Bisa dibilang ini versi extreme dari Captain Tsubasa dengan bumbu-bumbu komedi absurd ala Chow. Siap-siap melihat berbagai jurus kung-fu yang melanggar hukum fisika dan mengobrak-abrik stadion bola.
Shaolin Soccer menceritakan Sing (Stephen Chow), seorang pendekar yang berniat mempopulerkan kung fu di ibu kota namun berakhir menjadi pemulung jalanan. Hidupnya berubah 180 derajat ketika veteran atlit bola Fung (Ng Man Tat) mendapatinya memporak-porandakan geng preman dengan jurus kung fu dan bola sepak.
Yakin skill Sing bisa dimanfaatkan di sepak bola, Fung memintanya mengumpulkan saudara-saudara seperguruannya untuk membentuk klub sepak bola paling super.
2. Kung Fu Hustle
Hands down film terbaik Stephen Chow. Tidak hanya mempertahankan komedi Mo Lei Tau-nya, tetapi juga kaya akan aktor-aktor laga Hong Kong veteran dan penghormatan ke berbagai produk pop culture. Homage ke Spider-man pun ada di Kung Fu Hustle.
Film ini menceritakan Sing (Stephen Chow), seorang kriminal kelas teri, yang memiliki impian bergabung ke kelompok gangster terbesar, Axe Gang. Untuk mewujudkannya, ia meneror pemukiman kumuh “Kandang Babi”. Naas, bukannya berhasil meneror, Sing malah jadi bulan-bulanan penduduk Kandang Babi yang nyentrik. Tidak ia sadari, pertemuannya dengan para penduduk Kandang Babi akan mengubah hidup ia selamanya.
3. All For Winner
Film ini sejatinya adalah parodi dari film God of Gambler yang mempopulerkan nama aktor Chow Yun Fat. Anehnya, belakangan diakui sebagai spin off alias canon dengan kisah God of Gambler.
All for Winner, yang sukses bikin penulis suka gesek-gesek kartu pas poker, menceritakan Sing (Stephen Chow) yang memiliki kekuatan magis untuk menyulap kartu. Oleh penjudi Blackie Tat (Ng Man Tat), kemampuan Sing kemudian dimanfaatkan untuk menaiki tangga turnamen judi dan menjadi God of Gambler yang baru.
4. Fight Back To School
Salah satu karya terbaik Stephen Chow yang penulis tak bosan tonton berkali-kali. Bagi penulis sendiri, film ini adalah ekuivalen dari anime School Rumble dengan bumbu 21 Jump Street. Unik, nyentrik, chaotic, dan pantas dilirik.
Fight Back To School menceritakan seorang polisi bernama Sing (Stephen Chow) yang ditugaskan menyamar sebagai anak sekolah sebagai hukuman atas mengacaukan latihan kepolisian. Misinya, membongkar penyelundupan senjata api yang terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Atas Edinburgh. Dalam misinya, ia ditemani seorang polisi lapuk yang diperankan, tentu saja, Ng Man Tat.
5. From Beijing With Love
Salah satu karya parodi terbaik Stephen Chow setelah All for Winner. Seperti judulnya, film ini memparodikan film-film James Bond, lengkap dengan segala elemen-elemen ikonik dari sang agen 007 itu. Adapun penulis selalu dibuat tertawa terbahak-bahak oleh adegan pengenalan gadget di film ini.
From Beijing With Love menceritakan agen rahasia Ling Ling Chat (Stephen Chow) yang ditugaskan untuk menyelidiki hilangnya tengkorak dinosaurus langka. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan perempuan misterius yang tanpa Chat sadari selalu berusaha menyabotase misinya, Lee Ham-Heung (Anita Yuen). Adapun musuh utama Chat bukanlah sang perempuan, tetapi penjahat bernama Golden Gun (Wong Kam Kong).
6. King of Comedy
Bukan, ini bukan parodi dari film berjudul sama yang diperankan Robert De Niro dan disutradarai Martin Scorsese. King of Comedy adalah semi otobiografi Stephen Chow yang mengisahkan perjalanannya dari aktor kecil menjadi raja komedi di kemudian hari.
Stephen Chow memerankan guru akting, Wan Tin-Sau, yang selalu diolok-olok di kampungnya karena hanya mendapat peran-peran kecil di film maupun serial. Walau begitu, ia pantang menyerah hingga akhirnya ia dilirik untuk memerankan aktor utama di sebuah film blockbuster. Nahas, dalam prosesnya, berbagai kejadian absurd menimpanya, mulai dari terjebak di tengah baku tembak hingga harus menyamar.
Chow seperti ingin menyampaikan bahwa di balik kisahnya menjadi raja komedi, selalu ada hal absurd menyertainya yang kemudian menjadi inspirasi film-film komedinya.
7. Love On Delivery
Stephen Chow tak hanya jago menghadirkan komedi absurd, tetapi juga komedi romanse. Salah satu buktinya adalah Love on Delivery.
Love on Delivery menceritakan seorang kurir makanan, Ang Ho-Kam (Stephen Chow), yang jatuh cinta terhadap seorang gadis yang kerap ia temui di gelanggang olahraga lokal, Lily (Christy Chung). Sayangnya, Lily sudah memiliki pacar, seorang bully bernama Black Bear. Tak berhenti di situ, Lily juga terang-terangan mengatakan dirinya tak menyukai cowok culun seperti Ang Ho-Kam.
Berniat membuktikan dirinya pantas mendapatkan Lily, Ang Ho-Kam melamar menjadi murid ke ahli kung fu dan tukang tipu bernama Tat (Ng Man Tat). Tersentuh dengan perjuangan Ho-Kam, Tat mulai mengajarinya kung-fu, bahkan mendorongnya bergabung ke turnamen lokal untuk menunjukkan perubahannya ke Lily.